E-COMMERCE PADA BHINNEKA.COM
Topik-Topik Lanjutan Sistem Informasi
IMANDO GRANDAGI HARTONO
1501170702
06 PDM
UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
JAKARTA
2014
Abstrak
Pada zaman modern ini manusia dituntut untuk bergerak cepat dalam melakukan pekerjaan sehari-hari dimana waktu sangatlah penting bagi manusia di zaman modern ini dan begitu pula dengan perusahaan-perusahaan untuk memenangkan persaingan diperlukan suatu e-commerce yang memudahkan perusahaan untuk mempromosikan produknya secara luas dan memberikan pelayan yang memudahkan customer untuk melakukan transaksi dan dengan berkembangnya internet saat ini hal tersebut juga memudahkan dalam penggunaan e-commerce pada saat ini
.
Kata Kunci: E-commerce pada Bhinneka.com
DAFTAR ISI
ABSTRAK……………………………………………………………………………………………………… 2
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………………………….. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………… 4
1.2 Ruang Lingkup…………………………………………………………………………… 4
1.3 Tujuan dan Manfaat……………………………………………………………………. 5
1.3.1 Tujuan……………………………………………………………………………….5
1.3.2 Manfaat……………………………………………………………………………..5
1.4 Metodologi Pengumpulan data…………………………………………………….. 6
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Faktor Penentu Keberhasilan E-commece……………………………………….7
2.2 Permasalahan Dalam Menerapkan E-commerce………………………………8
2.3 E -Commerce sebagai Peluang Bisnis di Indonesia……………………..9
2.4 Evolusi E-Commerce di perusahaan…………………………………………….10-11
2.5 Dampak Implementasi E-Commerce………………………………………………12
BAB III PEMBAHASAN
3.1 Sejarah situs Bhinneka.com………………………………………………………..13
3.2 Sistem Penjualan Bhinneka.com………………………………………………….14
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Bhinneka.com……………………………………..14
3.3.1Kelebihan Bhinneka.com………………………………………………………14
- 3.2Kekurangan Bhinneka.com……………………………………………………15
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 16
4.2 Saran…………………………………………………………………………………………… 16
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………………. 17
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada saat ini perkembangan internet di Indonesia sangatlah pesat dimana baik muda maupun tua menggunakan internet untuk memepermudah dalam melakukan kegiatan. Pada saat ini pula, banyak perusahaan yang mengalami kendala dalam mempromosikan produknya secara luas dan juga dalam hal transaksi bisnisnya maka itu diperlukan suatu solusi atas permasalah ini salah satunya dengan membangun e-commerce Contohnya yaitu pada perusahaan Bhinneka.com dimana perusahaan tersebut membangun e-commerce yang mempermudah customernya untuk melakukan transaksi secara cepat dan mudah
1.2 Ruang Lingkup
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis tuliskan, maka penulis memberikan batasan dari ruang lingkup sistem yang ada.
Ruang lingkupnya mencakup :
- Faktor penentuan keberhasilan suatu e-commerce
- Permasalahan dalam menerapkan e-commerce
- Analisis E-Commerce sebagai Peluang Bisnis di Indonesia
- Dampak implementasi E-commerce
- Evolusi e-commerce di perusahaan
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini yaitu :
- Menganalisa faktor penentu keberhasilan e-commerce
- Menganalisa permasalahan dalam menerapkan e-commerce.
- Menganalisa E-Commerce sebagai Peluang Bisnis di Indonesia
- Menganalisa dampak implementasi e-commerce
- Menganalisa evolusi e-commerce pada perusahaan
1.3.2 Manfaat
Manfaat dari penulisan ini yaitu :
- Mempermudah pembaca untuk mengetahui penentu keberhasilan dari e-commerce
- Memberikan pengetahuan kepada pembaca mengenai permasalahan dalam menerapkan e-commerce
- Memberikan gambaran kepada pembaca peluang bisnis pada e-commerce
- Memberikan pengetahuan kepada pembaca tantang dampak implementasi e-commerce
- Memberikan pandangan kepada pembaca dalam evolusi e-commerce
1.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penulisan makalah yang penulis gunakan yaitu :
- Metode studi pustaka
Metode studi pustaka merupakan pengumpulan data dengan melakukan pengkajian terhadap sumber yang autentik seperti membaca buku serta literature dari internet yang sesuai dengan topik pembahasan pada makalah atau paper ini.
- Metode kualitatif
Metode pengumpulan data kualitatif yang digunakan pada penulisan ini yaitu observasi. Observasi disini dilakukan dengan mengamati dan menganalisa website www.bhinneka.com
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Faktor Penentu Keberhasilan E-commerce
E-commerce merupakan kegiatan bisnis yang memanfaatkan teknologi informasi sebagai sarana utamanya Teknologi itu dimanfaatkan untuk menawarkan brang dan jasa, melakukan order pembelian, melakukan transaksi jual beli melakukan pembayaran dan sebagainya. E-commerce merupakan produk teknologi informasi yang sudah mendunia dan tidak ada satu negara pun yang menolak kehadirannya Namun disisi lain e-commerce telah memberikan peluang bisnis yang signifikan mulai dari penyedia jasa koneksi, penyedia jasa pembangunan web site,e-banking, certificate authorization dan sebagainya
Faktor yang mempengaruhi suatu negara adalah budaya, pelaku e-commerce, infrastruktur teknologi, ketersediaan tenaga teknis, peraturan perundang-undangan serta infrastruktur pendukung lainnya. Faktor penentu keberhasilan e-commerce sebagai berikut.
(Eddy S., 2003)
Budaya
Transaksi atas penjualan barang melalui internet didasarkan atas kepercayaan antara pembeli dan penjual. Pembeli percaya penjual akan mengirimkan barang yang dijual melalui internet sedangkan penjual percaya bahwa pembeli akan mengirimkan uangnya atas barang yang telah dikirimkan. budaya saling percaya itu merupakan syarat terjadinya transaksi e-commerce melalui internet.
Pelaku Bisinis E-commerce
Pelaku bisnis dibagi menjadi dua yaitu kelompok penjual dan kelompok pemebeli. Apabila masyarakat memahami jangkauan e-commerce yang tidak mengenal batas wilayah suatu negara dan dapat dimanfaatkan dengan biaya yang relatif lebih murah, diperkirakan akan semakin banyak orang yang akan tertarik untuk melakukan jual beli barang atau jasa melalui internet.
Infrastruktur teknologi
Jumlah pengguna internet disuatu negara dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu banyaknya pemilikan pada suatu komputer daerah atau negara, jangkauan saluran telekomunikasi pada daerah atau negara, bnayaknya warung internet yang memungkinkan seseorang yang tidak mempunyai komputer dapat mengakses internet, banyaknya universitas telah memberikan fasilitas internet kepada mahasiswa dan dosenya dan banyak perusahaan yang memberikan fasilitas internet kepada karyawannya
2.2 Permasalahan Dalam Menerapkan E-commerce.
Dengan hadirnya internet di seluruh pelosok dunia mengakibatkan permasalahan sebagai berikut. (Eddy S., 2003)
– Infrastruktur yang ada pada saat ini belum sepenuhnya mendukung terlaksananya e-commerce dan dapat berjalan dengan baik. Infrastruktur yang masih dikembangkan belum lengkap dan belum mendukung pengguna informasi untuk menggunakan fasilitas internet diharapkan adanyab penyempurnaan dalam infrastruktur dalam mendukung terlaksananya e-commerce
– masyarakat indonesia belum siap memanfaatkan e-commerce sebagai sarana bisnis yang efektif dan efisien.Masyarakat indonesia pada umumnya masih meragukan apabila mengadakan transaksi menggunkan fasilitas internet karena kurangnya kepercayaan. Negara indonesia merupakan negara berkembang sehingga penduduknya yang berjumlah banyak harus dapat memanfaatkan fasilitas internet untuk memperoleh kemudahan yang tersedia dalam memperoleh informasi
– Indonesia memiliki potensial pasar yang besar untuk mengembangkan e-commerce. kekuatan indonesia terletak pada kekayaan sumber daya alam yang belum tergali serta jumlah penduduk yang besar. Apabila indonesia tidak siap dalam menyikapi perkembangan e-commerce dikhawatirkan peluang bisnis tersebut akan dimanfaatkan atau dieksploitasi oleh investor asing. Dengan banyaknya investoe asing menanamkan modalnya di indonesia maka masyarakat indonesia akan tertinggal pada saat negara ingin maju diharapkan pula pemerintah untuk berperan aktif kepada masyarakat indonesia untuk dapat mengadakan bisnis menggunakan fasilitas internet dengan demikian Negara indonesia akan terus maju dalam mengadakan transaksi penjualan maupun pembeliaan dan negara akan mendapatkan laba serta penjual dan pembeli merasa puas atas transaksi melalui internet
– Sedikitnya pengetahuan mengenai internet. Dengan minimnya pengetahuan mengenai fasilitas internet memungkinkan kurangnya pengguna informasi dalam memperoleh informasi.Seseorang yang ingin memperoleh informasi melalui fasilitas internet karena tidak mengerti cara mengoperasikannya maka orang tersebut tidak menggunakan komputernya untuk mengakses jaringan internet.
– Teknologi yang ada belum memadai dalam menggunakan fasilitas internet. Dengan kurangnya teknologi yang memadai dalam mendukung fasilitas internet maka individu atau lembaga akan menjadi malas dalam menggunakan fasilitas internet tersebut.
– Tidak adanya perundang-undangan dalam mengakses internet. Peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam negara indonesia belum tersedia mengenai pembatasan dalam mengakses internet .
2.3 E-Commerce sebagai Peluang Bisnis di Indonesia
Beberapa aspek yang perlu ditinjau dalam kesiapan masyarakat indonesia menghadapi peluang bisnis menggunakan e-commece sebagai berikut. (Eddy S., 2003)
Kesiapan pengusaha
Pengusaha indonesia sangat jarang dalam mengadakan transaksi menggunakan fasilitas internet khususnya pengusaha menengah dan ke bawah dengan beberapa alasan, yaitu minimnya pengtahuan dalam mengakses internet, kurangnya percaya diri dlam mengadakan transaksi melalui fasilitas internet, kurangnya ketersediaanny infrastruktur yang mengandung kelancran transaksi e-commerce. Dalam rangka meningkatkan akses pengusaha indonesia ke pasardepenrindag sedang menyelenggarakan program kemitraan, bimbingan, konsultasi teknis,pelatihan dan studi tentang teknologi informasi bagi pengusaha kecil dan menengah yang dikenal dengan Technical Assistance and Training Program(TATP)
Kesiapan Budaya
Bagi kebanyakan pengusaha indonesia, budaya saling percaya masih sulit untuk dilaksanakan. Beberpa kasus pembelian barang melalui pos beberapa waktu yang lalu menunjukan betapa sulitnya mempercayai penjual yang tidak bertatap muka secara langsung.Pembeli sudah mengirimkan sejumlah uang untuk membeli barang tertentu namun ternyata barang yang dipesan tidak dikirim atau barang yang dikirim ternyata tidak sesuai dengan uraian yang diiklankan
Kesiapan Teknologi
Masalah yang dihadapi oleh negara indonesia adalah sebaran infrastruktur internet yang tidak merata. Kemudahan dalam mengakses internet hanya berada di kota besar dan sangat jarang untuk kota kecil di indonesia.
Kesiapan SDM
Ditinjau dari sisi penguasaan teknologi, tenaga teknis indonesia telah mampu mengembangkan dan memanfaatkan internet untuk keperluaan bisnis Namun dari sisi kauntitas masih sangat minim bila dibandingkan dengan populasi penduduk indonesia yang sedemikian besar. Masalah lainnya adalah sebran mereka yang tidak merata.
.
2.4 Evolusi E-Commerce di perusahaan
Biasanya perushaan konvensional yang berniat mengimplementasikan e-Commece secara alami akan melalui tahap evaluasi. Perubahan secara lamban suatu kewajaran karena selain menejemen tidak mau mengambil resiko besar, biasanya yang bersangkutan masih ingin melihat tingkat visisble medium internet yang dimanfaatkan untuk meningkatkan kinerja bisnisnya. Mayoritas perusahaan itu biasanya akan menjalani enam thapan pengembangan e-commerce (Lea Sulaiman Saputra, 2002)
1. Broucurware
Pada tahap pertama perusahaan biasanya menggunakan internet sebagai medium untuk berpromosi atau marketing. Brouchureware memiliki makna menggunakan internet sebagai sarana untuk mengembangkan brosur elektronik. Pada dasarnya yang terjadi dalam tahap ini adalah internet dipergunakan sebagai mendium komunikasi satu arah. Di sisni customer dapat melakukan pencarian informasi sehubungan dengan seluk beluk perusahaan melalui fasilitas pada situs terkait
2. Customer Interactivity
Pada tahap ini perusahaan mulai mengembangkan kemampuan apliksai situsnya untuk memungkinkan terjadiya komunikasi dua arah antara perusahaan dan para konsumennya.Contoh: fasilitas interaktif chatting yang memungkinkan customer untuk secara interaktif berdiskusi yang melakukan tanya jawab dengan bagian customer service perusahaan secara realtime. Prinsip yang dikembangkan di sini adalah menciptakan relasi atau hubungan interaktif dengan konsumen sebagai salah satu faktor yang menentukan aspek kepuasan dan loyalitas customer
3. Transaction Enabler
Tahap ini adalah tahap pengembangan suatu aplikasi yang memungkinkan terjadinya transaksi bisni secara elektronik(e-commerce). Transaksi bisnis yang umumnya terjadia adalah mekanisme pembelian produk atau jasa oleh customer melalui internet.
4. One to One Relationship
Tahap ini merupakan mekanisme yang memungkinkan terjadinya transaksi perdagangan antar individu. Secara prinsip yang terjadia adalah mekanisme penjualan produk atau pelayanan berbasis individu yang memungkinkan masing-masing customer untuk berhubungan seacra eksklusif dengan individu lain secara bebas. Contoh: bisnis pelanggan atau money charger
5.Real Time organization
Pada tahap ini terjadi bisnis nonstop 24 jam. Seluruh transaksi diambil alih secara otomatis oleh komputer. Secara real time calon penjualan dan pembeli melalui situs perusahaan dapat bertemu dan melakukan transaksi pada saat itu
6. Comminities of Interest
Tahap terakhir adalah kemampuan perusahaan dalam membentuk sebuah komunitas di dunia maya yang terdiri dari para customer dan rekan bisnis yang saling bekerjasama untuk menciptakan berbagai model bisnis baru yang akan menjadi sebuah peluang usaha yang layak untuk dikembangkan
2.5 Dampak Implementasi E-Commerce
Dampak positif E-Commerce adalah sebagai berikut, Pertama revenue system (aliran pendapatan) baru yang mungkin lebih menjanjikan, yang tidak bisa ditemui di sistem transaksi tradisional, Karena dalam penggunaan teknologi ini sifatnya real time dan tidak memperdulikan lagi batasan jarak, waktu dan ruang maka secara cepat kita dapat menerima informasi-informasi yang berguna bagi peningkatan pendapatan perusahaan sehingga mampu secara cepat dan tepat mengambil langkah-langkah strategis dalam era persaingan pasar global dan bebas sekarang ini Kedua dapat meningkatkan market exposure(pangsa pasar) Dengan menggunakan internet kita dapat meningkatkan exposure(pangsa pasar) Denag menggunakan internet, kita dapat menjumpai orang-orang dari berbagai daerah, Karena kita tidak terpatok pada satu daerah saja, maka orang-orang dapat dengan mudah menemukan kita tanpa harus ke suatu daerah tertentu saja. Ketiga,menurunkan biaya operasional(operating cost) Dengan adanya fasilitas teknologi E-commerce biaya terutama untuk operasional bisnis menjadi semakin murah seperti pengadaan kertas transaksi, buku pencatatan dan lain-lain Sedangkan dampak negatif E-commerce adalah sebagai berikut. Pertama, kehilangan segi finasial secara langsung karena kecurangan. Seorang penipu mentransfer uang dari rekening satu ke rekening lainnya atau dia telah mengganti semua data finansial yang ada. Kedua, pencurian informasi rahasia yang berharga. Gangguan yang timbul bisa menyingkap semua informasi rahasia tersebut kepada pihak-pihak yang tidak berhak dan dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi si korban, Ketiga, kehilangan kesempatan bisnis karena gangguan pelayanan. Kesalahan ini bersifat kesalahan non-teknis seperti aliran listrik tiba-tiba padam. (Harisno, 2009)
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Sejarah situs Bhinneka.com
Bhinneka merupakan salah satu contoh dari perusahaan yang berhasil melewati masa-masa krisis dan sulit, dimana bhinneka berhasil melewati masa-masa suram tersebut dan bertahan hidup sampai sekarang. Dan berikut adalah ulasan kiat-kiat Bhinneka untuk bisa sampai menjadi Bhinneka.com yang sekarang ini
Bhinneka didirikan pada tahun 1993 oleh seseorang yang bernama Hendrik Tio awal pembukaanya bhinneka merupakan toko offline biasa. Pada saat-saat awal ini, Bhinneka mempunyai fokus bisnis sebagai pemegang merk dan distributor untuk produk printer format lebar dan PC. Kemudian pada tahun 1998, krisis ekonomi melanda seluruh Indonesia yang menelan korban yang tidak sedikit. Bhinneka menjadi salah satu korban krisis ekonomi tersebut. Di dalam situasi yang sangat tidak menguntungkan tersebut, Bhinneka tidak berputus asa dan mencoba mencari terobosan baru. Yaitu dengan membangun tokonya secara online apalagi pada saat itu internet mulai berkembang di Indonesia dan saat itu awal mula jalan untuk bhinneka menjadi toko online nomer 1 di Indonesia
3.2 Sistem Penjualan Bhinneka.com
Bhinneka.com meluncurkan mobile apps terbarunya yang hadir di platform Android, Commerce Apps Bhinneka.com. Saat ini diperkirakan sekitar 150.000.000 masyarakat di Indonesia sudah memiliki ponsel. Dan diperkirakan juga sekitar 80% dari ponsel-ponsel yang dijual di Indonesia memiliki fasilitas untuk mengakses internet. Melihat semakin banyak masyarakat yang menggunakan smartphone bhinneka melihat peluang bisnis tersebut merupakan investasi bisnis yang baik untuk Bhinneka.com menarik pasar dengan meluncurkan aplikasi berbelanja lewat ponsel. Commerce Apps Bhinneka.com adalah akses layanan belanja dalam bentuk aplikasi mobile yang menampilkan informasi- informasi produk terbaru dan pilihan produk unggulan lainnya di toko yang berdiri sejak tahun 1999 silam ini. Aplikasi yang dapat diakses dari telepon pintar berbasis Android ini memberikan kemudahan bagi seluruh pengguna dari smartphone untuk mendapatkan barang yang diimpikan mereka langsung dari genggaman tangan. sistem pembayaran di aplikasi ini sudah terjamin soal keamanannya. Karena, sistem pembayaran yang dilakukan via aplikasi mobile dan online store Bhinneka.com tidaklah berbeda jauh. Sistem pembayaran di aplikasi mobile Bhinneka.com tidak berbeda jauh dengan online store. Pelanggan dapat melakukan pembayaran via transfer ATM, klik BCA atau Mandiri, dan kartu kredit BCA. Setelah melakukan pembayaran, pelanggan harus mengkonfirmasi kembali pembayaran mereka ke pihak Bhinneka.com.
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Bhinneka.com
3.3.1 Kelebihan Bhinneka.com
Kelebihan yang dimilki oleh situs Bhinneka.com:
– Memiliki script pengubah kurs mata uang sesuai yang diinginkan customer.
– Dapat melakukan Tawar-menawar online
– Katalog yang terstruktur dengan baik.
– User dapat mengunduh file katalog dan harga dalam format pdf.
– Rancang sendiri (build your own PC)
– Bekerjasa sama dengan JNE (jasa pengiriman)
– Photography page (all about camera)
– Memiliki mobile version (khusus untuk diakses melalui mobile phone)
– Terdapat fitur DropDown menu (memudahkan navigasi dalam mengakses web/blog)
– Terdapat e-Care (garansi produk (untuk notebook) 24 bulan)
– Memiliki Fitur Payment confirmation e-mail & SMS (notifikasi, apabila uang telah diterima pihak bhinneka.com)
– Untuk Hal-hal yang tidak diketahui customer, terdapat layanan Help/FAQ
– Memiliki Fitur Service tracking (ketahui sendiri kondisi barang anda yang sedang diservice teknisi bhinneka.com)
3.3.2 Kekurangan Bhinneka.com
Kekurangan fitur pada website Bhinneka.com yaitu :
– Bila kita memperhatikan deskripsi dari produk produk di bhineka.com masih menggunakan dual bahasa. Hal tersebut akan membingungkan dan membuat pengunjung kurang nyaman dan lebih baik bhinneka memakai penjelasan dalam 1 bahasa saja apalagi tidak semua pengunjung memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik
– URL yang digunakan oleh bhinneka.com belum “ramah” kepada mesin pencari seperti google, yahoo, dll. karena URL yang digunakan tidak berdasarkan jenis produk atau kategori produk, sehingga bila kita mencari di google dengan menggunakan nama-nama produk praktis URL dari bhinneka.com tidak akan terindex. Jadi bila pembaca pada suatu saat nanti ingin membuat situs toko online, maka gunakanlah URL yang ‘ramah’ mesin pencari supaya calon pembeli lebih cepat menemukan situs anda.
BAB 4
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berikut merupakan simpulan dari penulisan yang telah dilakukan, yaitu:
1. Bhinneka.com membantu customer untuk belanja secara mudah dan aman barang yang diinginkan
2. Bhinneka.commemberikan kemudahan bagi customer untuk melakukan transaksi kapan saja dan dimana saja apalagi dengan adanya aplikasi mobile bhinneka.com
3. Bhinneka.commemberikan fitur-fitur yang membantu customernya untuk mendapatkan informasi-informasi secara lengkap yang diperlukan
4.2 Saran
Berikut merupakan saran yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan lebih lanjut untuk pengembangan Bhinneka.com, yaitu:
1. Akan lebih baik jika Bhinneka.com menggunakan bahasa indonesia saja dikarenakan pelanggan Bhinneka mayoritas berasal dari Indonesia apalagi tidak semua orang memiliki kemampuan yang baik dalam bahasa inggris dan Bhinneka.com harus menggunakan URL yang ‘ramah’ mesin pencari supaya calon pembeli lebih cepat menemukan situs Bhinneka.com
DAFTAR PUSTAKA
– Harisno, Tri Pujadi, 2009. E-BUSINESS DAN E-COMMERCE SEBAGAI TREND TAKTIK BARU PERUSAHAAN
– Lea Sulaiman Saputra, ,2002. Penerapan E-Commerce dalam Perusahaan
– Eddy S., ,2003. Strategi dalam menghadapi E-Commerce sebagai peluang bisnis abad 21
– http://www.bhinneka.com
Recent Comments